Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Taman Bugar di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa, 30 September 2025 kemarin. Di mana, taman yang dibangun di atas lahan seluas 2.150 meter persegi ini merupakan hasil penyerapan aspirasi masyarakat dan bentuk kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Pramono menegaskan bahwa pembangunan Taman Bugar merupakan sinergi konkret antara legislatif dan eksekutif, khususnya dengan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth.
"Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth yang mempunyai ide untuk mengusulkan, dan kita lakukan bersama Pemprov DKI Jakarta. Ini adalah bentuk kolaborasi yang baik antara DPRD dan pemerintah daerah," ujar Gubernur Pramono.
Tak hanya itu, pada peresmian tersebut dihadiri oleh Hardiyanto Kenneth, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Budi Awaludin, serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Taman Bugar dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruang serbaguna, jogging track, lapangan serbaguna, arena bermain anak, serta guiding block untuk penyandang disabilitas. Selain itu, taman ini juga dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV) dan akan dijaga oleh petugas keamanan.
Gubernur Pramono mengungkapkan bahwa nama "Taman Bugar" merupakan hasil diskusinya langsung dengan Kenneth sehari sebelum peresmian.
Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan taman ini sebagai ruang berolahraga dan bersosialisasi.
"Kenapa disebut Taman Bugar? Saya berharap masyarakat sekitar bisa menjadi bugar dengan fasilitas yang ada. Taman ini memang disiapkan untuk publik dan bisa diakses dengan bebas," jelasnya.
Sementara itu, Hardiyanto Kenneth menyampaikan bahwa pembangunan taman ini merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan saat masa reses. Ia menegaskan, pembangunan hanya bisa dilakukan di atas lahan yang sudah menjadi aset milik Pemprov DKI Jakarta.
"Biasanya kami terima aspirasi, lalu kami cek status lahannya. Kalau sudah jadi aset DKI, baru bisa dikerjakan. Kalau masih milik swasta atau BUMN, tentu ada proses lanjutan sebelum bisa dibangun," terangnya.
Kenneth juga menambahkan bahwa taman kota memiliki peran penting sebagai paru-paru kota. Ia menyebut rencana pembangunan taman lainnya sedang dalam tahap pembahasan anggaran.
"Tahun depan kemungkinan akan ada dua atau tiga taman lagi hasil dari aspirasi warga. Kita tunggu proses anggarannya dulu," tambahnya.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Fajar Sauri, memastikan bahwa Taman Bugar akan terus dipantau keamanannya melalui pemasangan CCTV dan penempatan personel pengamanan.
Pembangunan Taman Bugar sendiri menelan anggaran sebesar Rp2,7 miliar, dan dilaksanakan sejak bulan Juni 2025 selama kurang lebih empat bulan.
Editor: Redaksi TVRINews