
Foto: Ilustrasi kekerasan (Shuttestock)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Polres Metro Jakarta Utara mengungkap fakta baru kasus tewasnya AR (8) dalam keadaan membusuk di sebuah kos di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Hal tersebut, diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar yang mengatakan terdapa beberapa saksi yang menyebut kerap melihat korban penuh luka sebelum tewas.
"Kita sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mencari tahu dan menyelidiki kasus secara mendalam," ungkapnya pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Dikesempatan berbeda, Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP I Gede Gustiyana mengatakan jika hal senada juga diungkapkan oleh ayah korban.
"Ayah korban melihat anaknya murung, ayah korban juga melihat ada leban biru biru di mata korban. Ketika ditanya kepada korban, korban diam, ditanya ke ibunya, dia mengaku korban jatuh dari motor," ujarnya.
Ia juga menuturkan, jika terdapat lain termasuk penjual nasi hingga keamanan juga menyampaikan jika mereka kerap melihat luka pada tubuh korban.
"Ada juga saksi penjual kopi, penjual nasi, kamtib sering melihat luka di bagian mata muka biru biru, terus ada juga keterangan saksi yang menyebutkan muka korban sering biru goresan cakar di bagian lehernya," tuturnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan jika tetangga kos korban mengaku sering mendengar korban menangis. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.
"Keterangan saksi yang ngontrak setiap subuh sering dengar tangisan dari anak itu. Bahkan suatu ketika, saksi pernah dia memukul tembok kontrakan untuk menyuruh diam, karena kasihan kepada korban," imbuhnya.
Editor: Redaksi TVRINews