
Foto: proyek pembangunan Pengelolaan Air Limbah Domestik atau Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 di kawasan Pluit, Jakarta (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah melakukan penyesuaian terhadap rekayasa lalu lintas (lalin) di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan, lantaran adanya proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Paket 5 (Area 2-1) yang tengah berjalan sejak Agustus 2023 dan direncanakan rampung pada Desember 2026.
Dimana, proyek milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta ini bertujuan membangun jaringan perpipaan dan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sebagai bagian dari upaya penanganan limbah domestik di Ibu Kota.
?Selain itu, zona 1 proyek ini mencakup wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, dan ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2027.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Jalan Dishub DKI Jakarta, Hendry Sampurna, mengatakan sejumlah ruas jalan terdampak pekerjaan proyek, khususnya di wilayah Jakarta Barat, antara lain Jalan Raya Taman Sari, Jalan Mangga Besar II, Jalan Raya Mangga Besar, dan Jalan Mangga Besar V.
Ia menjelaskan bahwa pekerjaan di lapangan mencakup penggalian, pemasangan turap baja, pembangunan road deck, hingga aktivitas jacking.
"Jenis pekerjaannya beragam, mulai dari test pit, soil investigation, hingga pembangunan shaft baik yang arrival maupun driving. Karena itu, kami lakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap jadwal dan rekayasa lalu lintas di lapangan," ujar Hendry kutip Antara
Ia menambahkan, salah satu penyesuaian terjadi pada pekerjaan di Jalan Raya Taman Sari, tepatnya di titik E-9.4, yang semula dijadwalkan selesai pada Mei 2025 kini diperpanjang hingga Oktober 2025. Penyesuaian serupa juga terjadi di titik-titik lainnya, seperti E-9.2 dan E-9.3 yang pengerjaannya molor hingga akhir 2025 atau bahkan pertengahan 2026.
Selama pekerjaan berlangsung, arus lalu lintas di sekitar lokasi terdampak dialihkan. Misalnya, kendaraan roda empat yang biasanya memutar ke arah utara melalui Jalan Loutze kini harus melalui Jalan KH Samanhudi. Arus lalu lintas pun diubah melalui jalur alternatif guna mengurangi kepadatan.
"Rekayasa dilakukan agar aktivitas warga tetap berjalan meski ruang lalu lintas terganggu. Di Jalan Mangga Besar II, misalnya, sisi utara diberlakukan dua arah, sedangkan sisi selatan hanya dapat dilintasi sepeda motor," jelasnya.
Di Jalan Mangga Besar V, Dishub DKI juga menetapkan arus satu arah menuju selatan. Akses dari Jalan Raya Mangga Besar menuju jalan ini pun dialihkan melalui Jalan Mangga Besar I dan Jalan Buni. Bagi kendaraan barang, jalur alternatif diarahkan melalui Jalan Mangga Besar IV dan Jalan Taman Sari X.
Dishub DKI memastikan bahwa setelah seluruh tahapan pekerjaan selesai, kondisi jalan akan dikembalikan seperti semula agar dapat digunakan kembali oleh masyarakat. Namun demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menyesuaikan diri dengan pengaturan lalu lintas yang berlaku.
"Kami imbau seluruh pengguna jalan agar menghindari ruas-ruas terdampak proyek, mematuhi rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama," tegas Hendry.
Proyek JSDP sendiri merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperbaiki sistem sanitasi perkotaan melalui pembangunan infrastruktur pengelolaan air limbah yang modern dan terintegrasi.
Editor: Redaktur TVRINews