Penulis: Fajar Siddik
TVRINews, Aceh
Kondisi kekeringan yang melanda ratusan hektar sawah warga di Aceh Utara kian parah, bahkan tanah sawah tersebut mulai retak, hal tersebut membuat para petani meminta perhatian khusus dari pemerintah untuk membangun tanggul darurat serta memberikan bantuan pompa air untuk mengairi sawah warga.
Salah satu lokasi kekeringan yang kian parah terjadi di Desa Ampeh Kecamatan Tanah Luas Aceh Utara, 49 hektar sawah di desa ini mulai kering hingga mengalami keretakan, akibatnya padi yang baru berusia lima belas hingga dua puluh lima hari terancam mati.
Baca Juga: KPU Harap Pemilu 2024 Dipandang Sebagai Sarana Integrasi Bangsa
Seluruh sawah yang ada di kawasan ini merupakan sawah tadah hujan sementara itu irigasi persawahan juga mengalami kekeringan akibat perbaikan bendungan Krueng Pasee di Kecamatan Meurah Mulia yang berfungsi untuk mengairi persawahan warga tak kunjung selesai.
Kepala Desa Ampeh Murhadi mengatakan, para petani meminta perhatian khusus dari pemerintah agar membangun tanggul darurat dan meminta bantuan mesin pompa air, menurut petani hal tersebut harus dilakukan karena jika dalam waktu dua pekan sawah tidak diairi maka padi akan mati.
Para petani juga meminta perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo agar mendesak percepatan pembangunan Bendungan Krueng Pasee untuk kepentingan masyarakat di delapan Kecamataan di Aceh Utara dan satu Kecamatan di Lhokseumawe.
Kondisi kekeringan seperti ini sudah dialami para petani selama dua kali musim tanam bahkan pernah mengalami gagal panen.
Editor: Redaktur TVRINews
