Penulis: Sri Handayani
TVRINews, Lombok Tengah
Pedagang di Pasar Induk Renteng, Kabupaten Lombok Tengah mengeluhkan tidak tersedianya minyak goreng subsidi bermerek Minyakita.
Keberadaan minyak subsidi pemerintah ini sangat dinantikan oleh masyarakat dan para pedagang lain. Meski sudah diupayakan mencari ke beberapa distributor minyak goreng yang ada, namun ketersediaan Minyakita sedang kosong.
Salah saeorang pedagang di Pasar Renteng Kota Praya, Lombok Tengah bernama Sakinah menjelaskan, stok minyak yang banyak tersedia saat ini adalah minyak curah dan minyak goreng merek lain dengan harga lebih mahal dibanding Minyakita.
“Harga perbotol untuk minyak curah Rp15 ribu per botol. Sementara untuk kemasan harganya Rp 14 ribu per liter. Kelangkaan sudah terjadi sejak Januari 2023 lalu,” kata Sakinah, Kamis, 9 Februari 2023.
Masyarakat banyak beralih membeli minyak goreng curah akibat kelangkaan ini. Pemerintah diharapkan segera memenuhi pasokan kebutuhan pasar agar menciptakan stabilitas daya beli.
Sementara itu, langkanya minyak goreng subsidi diakui tidak berdampak terhadap usaha kuliner. Salah satunya yaitu usaha warung makan dengan menu makanan nasi belut.
Pemilik Usaha Kuliner Nasi Belut Raihani mengaku memilih tidak menaikkan harga jual agar pelanggannya tidak kecewa dan tetap dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
“Kami tidak berani menaikkan harga karena akan berdampak terhadap sepinya pembeli ditengah banyaknya persaingan usaha. Salah satu cara yang kami lakukan yaitu menjaga kualitas namun mengefisiensi jumlah porsi agar biaya operasional dan keuntungan dapat saling menopang," ucapnya.
Pemerintah diharapkan segera melakukan upaya memenuhi ketersediaan minyak goreng subsidi merek Minyakita, agar pengusaha dan konsumen tidak saling merasa dirugikan akibat situasi yang sedang terjadi.
Editor: Redaktur TVRINews
