
dok. DLH Jakarta
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memutuskan untuk menghentikan sementara proses commissioning atau uji operasional fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Keputusan ini diambil menyusul keluhan warga terkait bau menyengat yang muncul akibat tumpahan air lindi dari truk pengangkut sampah menuju lokasi fasilitas tersebut.
“Dari hasil commissioning beberapa hari ini, sebenarnya masyarakat tidak keberatan terhadap alat RDF-nya. Masalah muncul karena truk pengangkut sampah tidak kedap, sehingga air lindinya tumpah dan menyebabkan bau,”kata Pramono dalam keterangan yang dikutip, Selasa, 4 November 205.
Ia menuturkan, persoalan ini mulai muncul dalam beberapa hari terakhir, terutama ketika intensitas hujan meningkat. Kondisi tersebut membuat sampah menjadi lebih basah, sehingga air lindi di dalam truk meluber ke jalan dan menimbulkan bau tidak sedap di kawasan sekitar.
“Ini sebenarnya sudah berlangsung hampir satu bulan, tapi baru dua sampai tiga hari terakhir keluhannya meningkat karena curah hujan tinggi. Sampah menjadi lebih basah dan air lindinya tumpah ke mana-mana,”jelasnya.
Sebagai langkah antisipatif, Pramono telah menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakartauntuk menghentikan sementara kegiatan commissioning RDF Rorotan. Penghentian akan dilakukan hingga seluruh armada pengangkut sampah diperbaiki dan dilengkapi sistem penahan air lindi yang kedap dan aman.
“Saya sudah meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk menghentikan sementara commissioning-nya sampai truk pengangkut benar-benar siap dan compact,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pramono memastikan Pemprov DKI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sampah dan dampak lingkungan RDF Rorotan. Termasuk di dalamnya, peninjauan kembali dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk memastikan seluruh operasional berjalan sesuai standar ramah lingkungan.
Editor: Redaksi TVRINews
