
Foto: Instagram/sekitaran_jakut
Penulis: Rifiana Seldha
TVRINews, Jakarta
Setelah bertahun-tahun dibiarkan terbengkalai, Rusunawa Marunda Cluster C di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, akhirnya dirubuhkan pada Minggu, 26 Oktober 2025. Pembongkaran ini menjadi langkah awal revitalisasi besar yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadirkan hunian layak bagi masyarakat.
Kawasan Rusunawa Marunda sebelumnya telah dinyatakan tidak layak huni berdasarkan kajian BRIN tahun 2021, yang menyoroti kondisi struktur bangunan yang memburuk.
Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mengatakan, proses pembongkaran lima tower lama mulai dilakukan secara bertahap sejak pertengahan 2025.
"Pembongkaran 5 tower (Blok C1-C5) di Rusunawa Marunda Cluster C, Cilincing, Jakarta Utara, telah dimulai secara bertahap sejak pertengahan 2025, lebih cepat dari rencana awal Maret-April (2026)" kata Chico, Selasa, 28 Oktober 2025
Chico menyatakan hingga Oktober ini, sekitar 60–70 persen pekerjaan pembongkaran telah rampung, termasuk pembersihan puing dan survei struktur.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika proses berjalan lancar tanpa kendala berarti karena warga penghuni sudah direlokasi lebih dulu ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sejak tahun 2023.
Dari sisi administratif, tahapan penghapusan aset ke BPAD DKI Jakarta serta penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) telah selesai lebih awal berkat efisiensi anggaran. Hal ini memungkinkan pekerjaan fisik dimulai sejak Mei–Juni 2025, jauh sebelum target akhir tahun.
Chico juga menegaskan, jika Gubernur Pramono memastikan revitalisasi Rusunawa Marunda tetap menjadi salah satu proyek prioritas utama meski Pemerintah Provinsi DKI menghadapi pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp15 triliun untuk APBD 2026,.
Revitalisasi Dimulai Awal 2026
Usai pembongkaran selesai pada akhir 2025, Pemprov DKI akan langsung melanjutkan pembangunan tahap pertama yang mencakup dua tower baru dari total lima tower yang direncanakan. Masing-masing tower memiliki 20 lantai dengan total 1.440 unit.
Selain hunian, rencana revitalisasi juga mencakup pembangunan taman, area publik, serta akses transportasi yang lebih baik untuk memudahkan mobilitas warga. Seluruh proyek revitalisasi ditargetkan rampung pada tahun 2030, sejalan dengan program Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta yang menargetkan lebih dari 3.000 unit rusun baru dan revitalisasi selama 2025–2026.
Warga yang telah direlokasi akan diprioritaskan kembali untuk menempati unit baru di Rusunawa Marunda dengan subsidi sewa yang tetap terjangkau, sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan sosial warga.
"Warga yang sudah direlokasi akan diprioritaskan untuk kembali, dengan subsidi sewa tetap terjangkau," jelas Chico.
Pembongkaran Rusunawa Marunda menjadi simbol awal dari transformasi besar hunian vertikal di Jakarta dari kawasan terbengkalai menjadi lingkungan yang layak dan aman bagi masyarakat.
Editor: Redaksi TVRINews
