
Foto: Dinas Perhubungan DKI Jakarta
Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Lima Hari Uji Coba, Pemprov DKI Jakarta Berharap Solusi Permanen untuk Kemacetan TB Simatupang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dalam upaya mengurai kemacetan parah yang kerap terjadi. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung pelaksanaan uji coba tersebut di sekitar Stasiun MRT Fatmawati .
Pramono Anung menjelaskan bahwa simulasi rekayasa lalu lintas ini akan berlangsung selama lima hari, dari pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. "Ingin melihat langsung bagaimana proses simulasi yang dilakukan di Fatmawati ini bisa berjalan," ujar Pramono, seperti dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu fokus utama dalam uji coba ini adalah penggunaan satu lajur jalan tol yang selama ini tidak terpakai, untuk dialihkan menjadi jalur alternatif. Pramono menegaskan bahwa penggunaan jalur tol ini tidak akan merugikan operator karena lajur tersebut belum pernah digunakan oleh kendaraan.
Gubernur juga menyoroti sejumlah penyebab kemacetan di kawasan tersebut, termasuk aktivitas bus Transjakarta yang menaikkan dan menurunkan penumpang yang kerap memakan satu lajur jalan. Ia optimis bahwa rekayasa ini akan memberikan dampak signifikan. "Dengan penyesuaian yang kami lakukan, mudah-mudahan lima hari ini hasilnya memuaskan dan signifikan mengurai kemacetan," harapnya.
Jika hasil uji coba memuaskan, skema rekayasa lalu lintas ini akan diperpanjang hingga akhir Oktober. Perpanjangan ini bertepatan dengan target penyelesaian pengerjaan galian yang dilakukan oleh PAM Jaya, Paljaya, dan Dinas Bina Marga.
Sebagai penutup, Pramono Anung menekankan pentingnya koordinasi antar instansi dalam setiap proyek pembangunan. "Semua terkait dengan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Jakarta, saya sudah meminta Asisten Pembangunan untuk membuat aturan mainnya," tambahnya . Hal ini bertujuan agar pekerjaan galian tidak lagi berlangsung lama dan menyebabkan kemacetan yang merugikan masyarakat.
Editor: Redaksi TVRINews