
Foto: Gedung Terra Drone usai hangus terbakar (Istimewa)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan jika dugaan sementara kebakaran di gedung Terra Drone di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat berasal dari baterai yang menyala di ruang penyimpanan lantai satu.
Dimana, pada ruangan tempat penyimpanan baterai tersebut berisi tumpukan komponen drone yang rentan terhadap panas.
Dari pemeriksaan awal di lokasi, terlihat adanya tanda-tanda bahwa satu unit baterai mengalami kerusakan dan memicu reaksi berantai ke baterai lain di sekitarnya.
“Ruangan itu berfungsi sebagai gudang, jadi jumlah baterai yang disimpan cukup banyak. Ketika satu baterai menyala, panasnya merebak cepat dan memicu api membesar sebelum karyawan sempat menyadari,” kata Susatyo
Tak hanya itu, api yang bersumber dari lantai dasar tersebut menyemburkan asap ke seluruh bangunan.
“Dalam hitungan menit, kepulan asap tebal sudah mencapai lantai-lantai atas, membuat para karyawan yang sedang beristirahat terjebak. Sebagian dari mereka berada di luar gedung saat istirahat makan, namun banyak juga yang tengah berada di lantai dua hingga enam,” bebernya
Menurut Kapolres, korban sebagian besar mengalami kelelahan dan gangguan pernapasan akibat konsentrasi asap yang sangat pekat.
“Asap paling tebal berada di lantai tiga hingga lima. Itu sebabnya proses evakuasi berjalan lebih lambat. Tim pemadam harus membuka jalur udara agar mereka bisa masuk lebih dalam,” ujarnya.
Tim pemadam hingga kini masih bekerja menelusuri lantai lima dan enam. Ia menuturkan, terdapat beberapa titik di lantai tersebut masih tertutup asap, sehingga petugas harus menggunakan perlengkapan khusus untuk memastikan kondisi benar-benar aman sebelum mengevakuasi korban lainnya.
Seluruh korban yang telah ditemukan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.
“Kami juga telah menghubungi Laboratorium Forensik untuk meneliti lebih jauh kondisi baterai, pola penyebaran api, serta kemungkinan adanya kerusakan pada sistem penyimpanan,” ucapnya
Susatyo menegaskan bahwa jumlah korban yang diumumkan saat ini hanya berdasarkan temuan fisik di lapangan.
“Untuk laporan orang hilang, kami masih menunggu pencocokan data dengan pihak perusahaan. Setelah penyisiran seluruh lantai selesai, baru kami bisa memastikan jumlah finalnya,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews
