
dok. Postingan Akun Instagram @pramonoanungw
Penulis: Redaksi TVRINews
Jakarta, TVRINews
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mendorong penerapan skema pembiayaan kreatif (creative financing) dalam pembangunan berbagai proyek strategis di Ibu Kota. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pembangunan tetap berjalan meski menghadapi penurunan anggaran daerah.
“Ada beberapa program yang sebelumnya direncanakan menggunakan penyertaan modal daerah. Namun dengan kondisi anggaran saat ini, kami mendorong agar BUMD maupun pihak lain yang akan membangun tidak lagi bergantung pada dana APBD,” ujar Pramono dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Oktober 2025.
Salah satu proyek yang akan menerapkan skema pembiayaan tersebut adalah pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Sudirman–Dukuh Atas. Meski pendanaannya tidak lagi berasal dari APBD, proyek tersebut akan tetap berjalan melalui kerja sama dan kemitraan strategis antara berbagai pihak.
“Pembangunan akan tetap berlanjut dengan mekanisme kemitraan. Mudah-mudahan dengan pengaturan seperti ini, pembangunan Jakarta tetap berjalan sesuai harapan,” tambahnya.
Pramono menegaskan, era penggunaan dana besar tanpa pengawasan ketat telah berakhir. Ia bersama Wakil Gubernur Rano Karno berkomitmen untuk mengawal setiap proses pendanaan dan memastikan penggunaannya tepat sasaran.
“Pemotongan anggaran Jakarta memang paling besar dibanding daerah lain. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk tetap menuntaskan target pembangunan dengan efektif dan efisien,” jelasnya.
Meski terjadi efisiensi anggaran, Pramono memastikan bahwa program-program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat, terutama kelompok kurang mampu, akan tetap berjalan. Di antaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
“Program sosial yang membantu warga akan tetap kami jalankan, karena itu bagian dari komitmen kami menjaga kesejahteraan masyarakat Jakarta,” tegasnya.
Editor: Redaktur TVRINews