
Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Sebanyak 12.000 lowongan kerja disediakan oleh 90 perusahaan dalam ajang Job Festival 2025 yang berlangsung di Kartika Expo Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 13–14 November 2025.
Penyelenggara memprediksi sekitar 10.000 pencari kerja akan hadir selama dua hari pelaksanaan kegiatan tersebut. Dari total 12.000 lowongan, 7.600 posisi ditujukan untuk tenaga kerja luar negeri, sementara 5.400 lainnya diperuntukkan bagi penempatan dalam negeri.
Pemerintah berharap acara ini dapat memperluas kesempatan sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja asal Jakarta di pasar kerja internasional.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri terus bertambah, sejalan dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan asing.
Namun, ia menilai masih ada kendala utama yang dihadapi calon tenaga kerja, yakni kemampuan bahasa asing yang dinilai belum memadai.
“Padahal, kemampuan bahasa menjadi faktor penting untuk bersaing di pasar tenaga kerja global, terutama bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang, Korea, atau negara lainnya,” ujarnya, Jumat, 14 November 2025.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyediakan pelatihan bahasa asing melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) yang tersebar di lima wilayah kota.
Syaripudin mengatakan program pelatihan berlangsung selama 60 hari dan mencakup bahasa Jepang, Mandarin, serta Korea, yang diberikan secara gratis.
"Seluruh pelatihan telah terakreditasi dan bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta lembaga bahasa resmi guna memastikan sertifikasi berstandar internasional bagi para peserta," jelasnya.
Selain pelatihan bahasa, pemerintah juga mengembangkan konsep pelatihan ganda atau bundling, di mana peserta dibekali keterampilan teknis seperti mekanik atau teknik mesin yang dipadukan dengan kemampuan berbahasa asing yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Dengan demikian, lulusan pelatihan memiliki nilai tambah dan peluang lebih besar untuk diterima perusahaan asing atau ditempatkan di luar negeri melalui kerja sama pemerintah dan swasta,” kata Syaripudin.
Lebih lanjut, Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan skema pembiayaan untuk membantu calon tenaga kerja memenuhi kebutuhan administrasi keberangkatan, seperti paspor, visa, hingga tiket perjalanan.
Skema ini, kata Syaripudin, dapat berupa dukungan langsung dari perusahaan pengguna tenaga kerja maupun bantuan pemerintah.
“Dengan kombinasi kemampuan teknis, penguasaan bahasa asing, serta dukungan fasilitas keberangkatan, diharapkan tenaga kerja asal Jakarta mampu bersaing dan sukses di dunia kerja internasional,” tutupnya.
Editor: Redaksi TVRINews
