Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Jakarta
Badan Narkotika Nasional (BNN) meluncurkan program “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” dalam Apel Kebangsaan yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya mewujudkan Jakarta yang bersih dari narkoba.
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menegaskan, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian nasional memiliki peran penting sebagai barometer kemajuan bangsa. Karena itu, jika Jakarta bersih dari narkoba, hal tersebut akan menjadi inspirasi bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Program Jaga Jakarta Tanpa Narkoba lahir dari semangat kolaborasi pentahelix lintas sektoral, melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, penegak hukum, dunia pendidikan, dunia usaha, media massa, tokoh agama, pemuda, serta seluruh elemen masyarakat,” ujar Komjen Suyudi.
Ia menekankan bahwa penyalahgunaan narkoba bukan hanya persoalan hukum, tetapi telah menjadi ancaman serius terhadap ketahanan bangsa. Dampaknya merusak masa depan generasi muda serta nilai-nilai moral yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Narkoba telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang usia, profesi, ataupun status sosial. Ia bukan hanya merusak individu, tetapi juga menjadi instrumen subversif yang melemahkan generasi muda. Karena itu, upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba harus dilakukan secara komprehensif, holistik, integratif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Suyudi juga mengungkapkan bahwa dari sisi ekonomi, peredaran gelap narkotika menyebabkan kerugian besar bagi negara. Berdasarkan penelitian bersama Balai Litbang UI dan BNN tahun 2023, kerugian ekonomi nasional akibat narkotika mencapai Rp84,7 triliun per tahun, baik dari sisi produktivitas tenaga kerja, biaya kesehatan, maupun dampak sosial.
Di sektor pendidikan, menurutnya, penting untuk memperkuat pendidikan karakter dan nilai kebangsaan guna membentengi generasi muda dari bahaya narkoba. Sementara itu, media massa memiliki peran besar dalam membangun opini publik yang positif terhadap gerakan anti-narkoba.
“Narkoba tidak hanya merusak fisik dan mental, tapi juga menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan nasionalisme. Melawan narkoba adalah bagian dari bela negara serta wujud cinta kita kepada bangsa dan tanah air,” tegas Kepala BNN.
BNN, lanjutnya, akan terus bersinergi dengan seluruh instansi dan elemen masyarakat melalui pendekatan yang humanis namun tegas, preventif namun responsif, serta berbasis data dan inovasi. Upaya ini mencakup perluasan jangkauan rehabilitasi, pemberantasan jaringan sindikat, dan peningkatan edukasi masyarakat.
Suyudi menjelaskan bahwa program “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” memiliki tiga fokus utama. Pertama, penguatan ketahanan masyarakat melalui pembentukan dan penguatan Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) serta pemberdayaan komunitas lokal. Kedua, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, dan dunia usaha dalam pelaksanaan program edukasi, deteksi dini, serta intervensi berbasis masyarakat. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi dan media digital untuk memperluas jangkauan edukasi serta meningkatkan literasi bahaya narkoba, khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan masyarakat terhadap kemunculan jenis narkotika baru atau New Psychoactive Substances (NPS) yang lebih berbahaya dari narkotika konvensional. “NPS bisa berbentuk cair, padat, atau menyerupai permen dan rokok elektrik. Ini sangat berbahaya karena bisa menyamar dalam berbagai bentuk dan mudah beredar di masyarakat,” ucapnya.
Suyudi berharap, upaya pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi gerakan sosial yang tumbuh di tengah masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga lingkungan, keluarga, dan semangat kebangsaan sebagai benteng utama melawan penyalahgunaan narkoba.
“Mari jadikan lingkungan kita zona bersih dari narkoba, keluarga sebagai benteng pertama, dan semangat kebangsaan serta gotong royong sebagai senjata moral menjaga masa depan bangsa. Melalui program ini, kita satukan tekad untuk menjadikan Jakarta bersih dari narkoba, memiliki masyarakat yang produktif, sehat, dan cerdas,” pungkas Komjen Suyudi.
Editor: Redaksi TVRINews
