Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Kompol Nofriansyah langsung diterjunkan ke lokasi ledakan gas yang terjadi di Jalan Talas 2, RT 03/01, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan pada Jumat, 12 September 2025 hari ini. Dimana, hal ini dilakukan untuk melakukan penanganan pasca-ledakan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Kompol Nofriansyah menjelaskan bahwa ledakan diduga disebabkan oleh akumulasi gas di dalam ruangan tertutup yang kemudian terpicu oleh percikan api.
“Tim menemukan regulator gas dalam keadaan rusak dan dililit isolasi hitam. Tabung gas 12 kg dalam keadaan kosong, serta tuas kompor gas dalam posisi ON. Juga ditemukan bekas efek api pada benda-benda mudah terbakar,” ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Kerusuhan Grahadi
Kompol Nofriansyah menegaskan, tidak ditemukan adanya residu bahan peledak di lokasi. Proses olah TKP pun dinyatakan selesai dan telah diserahkan kepada penyidik Polres Tangerang Selatan untuk penanganan lebih lanjut.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, menyampaikan apresiasi terhadap kesigapan tim Gegana dalam menangani situasi darurat.
“Den Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya senantiasa siap diterjunkan dalam setiap situasi darurat, khususnya penanganan pasca-ledakan gas dan ancaman yang membahayakan keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlanjut dengan melibatkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
“Saat ini kami masih melakukan olah TKP lanjutan bersama tim Puslabfor. TKP telah disterilkan, tidak ada bahan berbahaya. Namun, aliran listrik di sekitar lokasi masih kami padamkan hingga proses penyelidikan selesai,” jelasnya.
AKBP Victor menyebut, proses olah TKP sempat dihentikan sementara akibat cuaca hujan.
“Kami akan lanjutkan setelah cuaca memungkinkan. Pemeriksaan dilakukan secara ilmiah agar hasil yang disampaikan ke publik valid dan akurat,” kata dia.
Mengenai dugaan penyebab, Kapolres menyatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti.
“Kami tidak ingin berspekulasi. Semua akan berdasarkan hasil pemeriksaan Puslabfor. Terkait dugaan ledakan dari septictank atau benda lainnya, akan kami sampaikan setelah hasil resmi keluar,” ucapnya.
Hingga saat ini, sebanyak delapan saksi telah dimintai keterangan, termasuk korban yang telah menjalani perawatan.
AKBP Victor menyebutkan, ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan pada delapan rumah warga. Empat rumah mengalami kerusakan cukup parah, sementara empat lainnya terdampak ringan.
Adapun korban berjumlah tujuh orang, terdiri dari tiga orang luka berat yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina, Ciputat.
“Empat korban lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Untuk korban balita berusia sekitar 1,5 tahun, disebutkan telah kembali ke rumah dan dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan medis,” ucapnya.
“Kami pastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik. Tim dokter Polres Tangsel juga turut mendampingi proses pemulihan korban,” pungkasnya.
Proses penyelidikan masih terus berjalan dan pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut kepada media setelah hasil dari tim Puslabfor selesai.
Editor: Redaktur TVRINews