
Foto: Ilustrasi Banjir Rob di Wilayah Pesisir Jakarta.
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya pada Selasa, 18 November 2025 siang. Dimana, hal ini memicu kenaikan status di sejumlah pintu air serta menimbulkan genangan di beberapa titik pemukiman dan jalan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, memastikan bahwa seluruh perkembangan situasi dipantau secara berkala sejak Pukul 14.00 WIB.
Menurut Yohan, kondisi pintu air menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pos Sunter Hulu naik ke Siaga 2, sementara Pos Angke Hulu dan Pintu Air Karet berada di level Siaga 3 (Waspada).
“Curah hujan yang terjadi dalam waktu singkat namun intens menjadi pemicu utama kenaikan status pintu air, dan efeknya langsung terlihat pada munculnya genangan di beberapa wilayah,” ujar Yohan.
Data BPBD mencatat 16 RT terdampak, dengan konsentrasi terbesar berada di Jakarta Selatan.
“Jakarta Barat ada 3 RT yakni, di Kelurahan Sukabumi Selatan terdapat 2 RT dengan ketinggian mencapai 60 cm dan Kelurahan Sukabumi Utara ada 1 RT dengan ketinggian mencapai 30 cm,” ungkapnya
Sedangkan, di Jakarta Selatan ada 13 RT yang terendam banjir seperti di Kelurahan Cilandak Barat terdapat 1 RT dengan ketinggian mencapai 30 cm.?
“Kelurahan Pela Mampang ada 9 RT yang terdampak dengan ketinggian mencapai 80 cm, Kelurahan Cilandak Timur ada 2 RT dengan ketinggian 60 cm, dan Kelurahan Bukit Duri 1 RT dengan ketinggian 40 cm,” bebernya ?
Genangan juga terjadi di tiga ruas jalan yang kerap dilalui warga seperti Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jalan Pondok Karya, Kelurahan Pela Mambang, dan Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Duren Tiga
“Ketinggian air berkisar 10–20 cm, dipicu curah hujan tinggi serta luapan Kali Mampang,” ungkapnya
BPBD DKI Jakarta langsung menurunkan tim untuk memastikan penanganan berlangsung efektif dan terkendali. Koordinasi dilakukan bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat.
“Personel kami sudah bergerak sejak kondisi mulai terpantau meningkat. Fokus kami adalah memastikan penyedotan genangan berjalan lancar dan saluran air kembali berfungsi optimal,” jelas Yohan.
Selain itu, BPBD bekerja sama dengan lurah dan camat setempat untuk memantau lokasi rawan dan menyiapkan kebutuhan dasar jika warga membutuhkan bantuan.
“Target kami, semua genangan bisa surut dalam waktu cepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,” tambahnya.
Editor: Redaktur TVRINews
