Penulis: Puji Anugerah Leksono
TVRINews, Probolinggo
Masyarakat Desa Poh Sangit Leres, Kecamatan Sumber Asih, Kabupaten Probolinggo punya cara tersendiri dalam menyambut musim panen jagung.
Mereka biasa menggelar tarik tambang tradisional setiap malam. Namun, apa bedanya tarik tambang tradisional dengan tarik tambang biasa?
Suasana Desa Poh Sangit Leres, Kecamatan Sumber Asih, Kabupaten Probolinggo ramai di malam hari. Ratusan warga berkumpul di salah satu pekarangan kosong untuk melihat lomba tarik tambang. Tarik tambang kali ini bukanlah tarik tambang pada umumnya, melainkan tarik tambang tradisional.
Baca Juga : Mahfud MD Beberkan Utang Jusuf Hamka Telat Dibayar
Meskipun sama-sama menggunakan tambang berukuran besar, namun pada lomba ini peserta menggunakan tumpuan kaki di tanah yang sudah digali. Peserta dari masing-masing tim kemudian menggunakan sekuat tenaganya untuk menarik tambang dari pegangan lawan.
Untuk memenangkan permainan bukanlah hal yang mudah. Peserta permainan bahkan sampai teriak menjerit hingga mengerang sekeras-kerasnya saat menarik tambang. Batas waktu lima menit harus terlewati sebelum akhirnya pemenang ditentukan.
“Lomba ini untuk menyambut panen jagung karena yang musim sekarang jagung. Hadiahnya total 12 juta rupiah, trophy dan piagam. InshaAllah tidak ada resiko kecelakaan dan yang ikut kebanyakan para petani”, ungkap Kepala Desa Poh Sangit Leres.
Menariknya, lomba ini diikuti banyak peserta dan bukan hanya dari Desa Poh Sangit Leres, tetapi juga datang dari beberapa desa yang lain.
Selain berharap hadiah uang tunai sebesar 12 juta rupiah, peserta juga tertantang untuk melatih kekuatan fisik setelah bekerja seharian di sawah.
Para penonton yang dating dari berbagai usia pun penasaran ingin melihat tarik tambang tradisional ini. Sejumlah penonton merasa seru setelah melihat ada peserta yang sampai teriak dan melolong.
Tarik tambang tradisional ini biasa digelar pada malam karena pada siang hari mereka bekerja di sawah. Setelah lomba tarik tambang ini usai, mereka akan bersalaman sebagai simbol persaudaraan antar warga yang selalu terjaga.
Baca Juga : Ditjen Hubud - CASA Australia Berbagi Informasi Pengalaman Menjaga Keselamatan Transportasi Udara
Editor: Redaktur TVRINews
