
Foto: dok. Istimewa
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya turun langsung ke lokasi pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kegiatan difokuskan pada pemberian trauma healing bagi para korban, khususnya anak-anak, yang terdampak secara psikologis akibat musibah tersebut.
Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional (Kabagbinopsnal) Ditbinmas Polda Metro Jaya, Kompol Herru Julianto, mengatakan bahwa pendekatan ini menjadi bagian dari kepedulian institusinya terhadap kondisi mental anak-anak pascakebakaran.
“Trauma bisa memengaruhi tumbuh kembang mereka. Kami ingin menanamkan semangat positif agar anak-anak tetap percaya diri dan kuat menghadapi masa depan,” ujar Herru kepada awak media, Rabu, 11 Juni 2025.
Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin Tambang di Raja Ampat, Pengamat: Negara Hadir Melindungi
Beragam aktivitas digelar untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak. Di antaranya adalah sesi bernyanyi dan menari bersama, pembagian makanan ringan, alat tulis, hingga bantuan bahan pokok seperti beras bagi para pengungsi.
“Kegiatan dilakukan dengan pendekatan hangat dan menyenangkan. Anak-anak yang sebelumnya tampak murung, kini mulai tersenyum kembali,” tambah Herru.
Menurutnya, melihat anak-anak bisa kembali tertawa menjadi simbol harapan akan pemulihan dari luka psikologis yang mereka alami.
“Melihat mereka tertawa lagi adalah tanda harapan bahwa luka mereka akan sembuh dan semangat hidup tetap menyala,” ucapnya.
Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan bagi anak-anak dan keluarga yang terdampak agar dapat bangkit dan melanjutkan hidup dengan semangat baru.
Kebakaran Hanguskan Ratusan Rumah
Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di Kampung Sawah, RT 17 RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat, 6 Juni 2025. Sekitar 450 rumah dilaporkan ludes terbakar dalam insiden tersebut.
Kawasan seluas sekitar tiga hektare itu kini sebagian besar telah rata dengan tanah. Diperkirakan, lebih dari 250 keluarga menjadi korban, belum termasuk warga yang tinggal di kontrakan atau rumah sewa.
Data sementara mencatat lebih dari 3.200 jiwa kini mengungsi di lokasi penampungan darurat di lahan kosong sekitar kawasan terdampak. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memberikan bantuan logistik dan dukungan layanan dasar kepada para korban.
Editor: Redaktur TVRINews
