Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Polda Metro Jaya telah menggelar pelatihan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) bagi personel pamapta di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ). Dimana, ada sebanyak 393 personel ikut serta, berasal dari unsur pamapta tingkat Polres, pamapta dan SPKT tingkat Polsek, serta perwakilan pamapta Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkap bahwa pelatihan ini penting untuk meningkatkan kemampuan, kesiapsiagaan, dan profesionalisme anggota pamapta sebagai garda terdepan pelayanan kepolisian.
“Pamapta adalah wajah pertama Polri yang dilihat masyarakat, oleh karena itu, sikap empati, tutur kata, dan cara berkomunikasi menjadi hal yang sangat penting,” ujar Ade Ary.
Menurut Ade Ary, setiap anggota pamapta harus mampu menjadi teladan dalam disiplin, kesabaran, dan ketegasan, namun tetap mengedepankan empati dalam setiap tindakan. Pelatihan ini jadi momentum untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kemampuan teknis seluruh personel.
“Mulai dari patroli dialogis, penanganan gangguan kamtibmas, pengaturan lalu lintas darurat, hingga kemampuan komunikasi publik yang persuasif, semua itu akan memperkuat peran pamapta sebagai pelaksana fungsi preventif yang adaptif terhadap tantangan modern,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pelayanan kepolisian tidak hanya dilihat dari kecepatan dan ketepatan merespons laporan masyarakat, tetapi juga dari ketulusan dan empati dalam memberikan bantuan.
“Masyarakat yang datang ke kantor polisi atau melapor melalui 110 itu adalah saudara kita sendiri. Kita harus mampu memahami dan merasakan kesulitan mereka. Itulah bentuk pelayanan dengan hati yang terus kita pegang,” tegas Ade Ary.
Selain pelatihan, kendaraan operasional pamapta telah didistribusikan ke jajaran Polres dan Polsek. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pamapta semakin siap memberikan pelayanan cepat, tanggap, dan humanis kepada masyarakat.
Tak hanya itu, ia mengatakan jika ini merupakan bagian dari komitmen Polda Metro Jaya untuk mewujudkan pelayanan publik kepolisian yang profesional dan berempati.
“Pamapta adalah representasi pertama Polri di mata masyarakat. Mereka harus siap, tangguh, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar kehadiran polisi benar-benar dirasakan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” tutup Ade Ary.
Editor: Redaktur TVRINews
