Penulis: Rian Saputra
TVRINews, Palu
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi khas dalam merayakan Idulfitri, seperti yang dilakukan warga Palu, Sulawesi Tengah. Warga di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, biasa menggelar tradisi bernama Lebaran Mandura pada 7 Syawal setelah Idulfitri.
Mandura, panganan berbahan dasar ketan yang dibuat warga ini terdapat tiga warna, yakni merah, putih, dan hitam. Ketiganya mempunyai filosofi yang berbeda. Merah yang berarti berani, putih yang berarti suci, dan hitam diartikan sebagai keadilan dan kejujuran.
Baca Juga: Sumatera Barat Waspada Hepatitis Misterius
Mandura kemudian disusun menyerupai piramida berukuran besar sebagai wujud menanamkan kerukunan bangsa.
Nama Mandura sendiri terlahir dari tiga suka kata, man artinya manusia, du artinya dunia, dan ra artinya fitrah. Sehingga kata Mandura sendiri memiliki filosofi manusia yang kembali ke fitrah, oleh karena menyucikan diri dengan berpuasa selama sebulan lamanya.
Digelarnya Lebaran Mandura di Kota Palu ini untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerukunan bangsa.
Baca Juga: Cuaca Buruk Terus Melanda Pantai Barat Sumatera
Editor: Redaktur TVRINews
