
Kali Ciliwung Meluap, 4 Kecamatan di Jaktim Terendam Banjir
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kali Ciliwung kembali meluap dan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta Timur pada Minggu pagi, 7 Desember 2025.
Sebanyak 15 RT di empat kelurahan dilaporkan terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 90 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir terjadi akibat kombinasi curah hujan tinggi dan luapan aliran Kali Ciliwung yang melintas di wilayah permukiman padat penduduk tersebut.
*Sebaran Wilayah Terdampak*
Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Jakarta terdampak banjir, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, dan Cililitan.
Yohan merinci bahwa di Kelurahan Bidara Cina terdapat 3 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian air 30–35 cm. Banjir dipicu oleh meluapnya Kali Ciliwung serta curah hujan tinggi yang meningkatkan volume air di kawasan cekungan.
Sementara itu, di Kelurahan Kampung Melayu tercatat 4 RT terendam banjir dengan ketinggian mencapai 75 cm.
“Penyebabnya karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” ujar Yohan kepada wartawan, Minggu, 7 Desember 2025.
Di Kelurahan Cawang, lanjutnya, sebanyak 5 RT ikut terendam dengan tinggi genangan mencapai 80 cm yang turut merendam ratusan rumah warga.
Adapun Kelurahan Cililitan menjadi lokasi terdampak paling parah, dengan 3 RT terendam banjir setinggi 90 cm. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi serta luapan Kali Ciliwung.
*Upaya Penanganan BPBD dan SKPD Terkait**
Menanggapi hal tersebut, BPBD DKI Jakarta mengerahkan petugas untuk monitoring langsung di wilayah terdampak serta berkoordinasi dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), diantaranya, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
"Ketiga SKPD tersebut akan melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik," ujanrya.
*Imbauan BPBD kepada Warga*
BPBD DKI meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan mengingat kondisi cuaca yang belum stabil.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi 112,” ujar Yohan.
Editor: Redaktur TVRINews
