
Dok. Kemenhub
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Kupang
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan kepada seluruh jajaran Kementerian Perhubungan agar menempatkan aspek keselamatan sebagai prioritas utama dalam pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Penegasan tersebut disampaikan saat Menhub meninjau kesiapan angkutan Nataru di sejumlah simpul transportasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 28 Desember 2025.
Menhub Dudy mengatakan, keselamatan penumpang harus menjadi fokus utama seluruh petugas di lapangan, terlebih pada periode libur panjang yang ditandai dengan tingginya mobilitas masyarakat.
“Dalam pelaksanaan angkutan Nataru, keselamatan masyarakat selalu menjadi prioritas utama. Hal ini terus saya sampaikan dan kampanyekan agar benar-benar melekat di ingatan seluruh petugas,” ujar Dudy dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Desember 2025.
Ia mengungkapkan, wilayah NTT memiliki intensitas penyeberangan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut perlu diantisipasi secara serius, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu dan berpotensi ekstrem. Karena itu, ia meminta petugas meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan faktor keselamatan dalam setiap layanan perjalanan.
Menurut Dudy, Kesatuan Pengawas Laut dan Pelayaran (KPLP) bersama Distrik Navigasi diminta aktif melakukan patroli di perairan guna memastikan kapal-kapal beroperasi dalam kondisi aman, selamat, dan lancar.
“Dengan kondisi cuaca seperti sekarang, kita harus mengantisipasi segala kemungkinan. Patroli perairan perlu ditingkatkan agar pelayaran tetap berjalan dengan aman,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke NTT, Menhub meninjau langsung kesiapan angkutan Nataru di Bandara El Tari dan Pelabuhan Tenau, Kupang, serta Bandara DC Saudale dan Pelabuhan Ba’a di Pulau Rote.
Dudy menambahkan, peninjauan serupa juga telah dilakukan di sejumlah daerah dengan tingkat pergerakan masyarakat yang tinggi selama Nataru, antara lain Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, hingga NTT.
“Kami memberikan pemahaman kepada petugas di lapangan agar mereka dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam melayani masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, operator transportasi, serta pemangku kepentingan lainnya demi kelancaran angkutan Nataru.
Ia menginstruksikan petugas untuk melakukan ramp check secara menyeluruh dan memastikan seluruh moda transportasi, khususnya kapal, berada dalam kondisi laik operasi. Jika ditemukan kekurangan, Menhub meminta agar segera disampaikan kepada operator maupun kru untuk dilakukan perbaikan.
“Mitigasi terhadap risiko harus dilakukan secara maksimal. Jangan sampai lalai terhadap hal-hal kecil karena bisa berdampak besar pada keselamatan penumpang,” tegasnya.
Kegiatan peninjauan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTT.
Editor: Redaksi TVRINews
