
Foto: Ilustrasi pohon tumbang yang menimpa mobil di Jakarta (Instagram @tmcpoldametro)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Menjelang puncak musim hujan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan langkah antisipasi terhadap potensi banjir dan bencana hidrometeorologi. Dimana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama seluruh perangkat daerah memantau secara intensif kondisi cuaca, tinggi muka air, dan potensi genangan di titik-titik rawan.
Informasi peringatan dini disebarluaskan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI), media sosial @BPBDJakarta, dan Call Center Jakarta Siaga 112, agar masyarakat dapat merespons lebih cepat.
“Kesiapsiagaan warga menjadi kunci utama dalam menghadapi musim hujan. Kami mengedukasi masyarakat melalui simulasi kebencanaan dan melibatkan relawan serta Kelurahan Tangguh Bencana di seluruh Jakarta,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji.
Dari sisi infrastruktur, Dinas Sumber Daya Air rutin menormalisasi dan membersihkan saluran air, merawat pompa, serta mengoperasikan pintu air secara optimal. Pemprov DKI juga menyiapkan posko siaga banjir yang lengkap dengan logistik darurat, tenda, perahu, dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Selain risiko banjir, pohon tumbang menjadi perhatian serius. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) memperkuat mitigasi dengan program peremajaan pohon tua, terutama di jalur hijau, tepian jalan, median, dan area publik lainnya.
Fenomena hujan lebat disertai angin kencang selama Oktober 2025 telah menyebabkan pohon tumbang di beberapa lokasi, termasuk Jalan Metro Pondok Indah dan Jalan Dharmawangsa di Jakarta Selatan, serta wilayah Jakarta Timur, menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil.
Kepala Distamhut DKI Fajar Sauri menjelaskan, jika pihaknya mulai mengganti pohon tua yang berisiko tinggi tumbang dengan pohon baru yang lebih sesuai untuk lingkungan perkotaan, dengan perakaran kuat, tajuk ringan, dan tahan angin kencang pada Senin, 27 Oktober 2025.
“Kami juga melakukan pemangkasan rutin dan pemeriksaan kesehatan pohon agar risiko tumbang dapat dikurangi,” bebernya
Posko penanganan pohon tumbang disiagakan hingga tingkat kecamatan, siap merespons setiap laporan masyarakat, dan Distamhut menyediakan santunan bagi warga terdampak, termasuk hingga Rp50 juta untuk korban meninggal dan Rp25 juta untuk kerusakan kendaraan atau bangunan.
Isnawa Adji menambahkan, jika kolaborasi lintas perangkat daerah, masyarakat, dan relawan adalah kunci menghadapi bencana.
“Pemprov DKI berkomitmen menjaga keselamatan warga dengan langkah antisipasi yang terintegrasi, mulai dari sistem peringatan dini hingga mitigasi risiko pohon tumbang. Kami mengimbau warga tetap waspada, menjaga lingkungan, dan tidak membuang sampah ke saluran air,” kata Isnawa Adji
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan dan penanganannya berjalan lebih cepat serta efektif.
Editor: Redaktur TVRINews
